Jumat, 05 Agustus 2016

Mau Sholat kok Menunggu Kaya!

Mau sholat dan ibadah kok nunggu kaya?. Kaya ya kaya, tidak ada hubungannya antara kaya dengan tekunnya sholat serta berbagai ibadah yang lain. Sholat itu wajib dalam setiap kondisi meskipun kita sedang sakit ataupun dalam perjalanan. Dalam sakit kita wajib sholat apatah lagi kita dalam keadaan miskin dan melarat, toh kita masih dalam keadaan sehat. Orang mau sholat kalau sudah kaya itu adalah orang yang tidak ikhlas dalam beramal. Seolah-olah dengan kemarahan terhadap kondisinya dan malas sholat maka Tuhan akan terketuk hatinya agar melimpahkan kekayaan kepadanya. Aduhai kawan, mau menangis darahpun kalau Tuhan tiada berkehendak untuk mengkayakan kita dengan harta, tidak akan bisa kita kaya harta kecuali dengan doa, keikhlasan, usaha, dan kehendak Tuhan.

Mau sholat menunggu kaya, jangan mimpi dulu kawan, apakah usia kamu mampu melampai takdir Tuhan. Ajal itu tiada menentu datangnya, kadang ketika kita sehat atau sakit. Kadang ketika kita miskin ataupun kaya. Berapa banyak orang mati dalam keadaan sehat dan usia yang masih muda. Maka kalau ajal itu tiada memandang bulu untuk apalagi kita beramal menunggu masa tua dan keadaan kaya raya.

Kawan, sholat itu jangan menunggu kaya ya!, kalau sholat menunggu kaya pasti sudah banyak ayat-ayat yang mengatakan "wahai orang beriman sholatlah kamu apabila dalam keadaan kaya, apabila kamu dalam keadaan miskin maka sholat.boleh ditunda". Buktinya kan tidak demikian. Tidak ada satupun ayat yang mengarah ke sana. Kondisi ibadah yang bersyaratkan kaya adalah zakat. Adapun sholat dan puasa tidak menuntut kekayaan.

Banyak orang rajin sholat dan berbagai ibadah lainnya dalam keadaan kaya. Mengapa kita takjub, bukankah itu biasa dan wajar. Lihatlah apakah mereka mampu bertahan dalam keimanan apabila jatuh miskin?. Barang kali jika mereka jatuh miskin, sumpah serapah keluar dari mulutnya, semua orang disalahkan selain dirinya sendiri bahkan Tuhanpun tidak luput dari sasaran kemarahannya.  Disinilah letak ujian yang sebenarnya, orang kaya rajin ibadah mereka mulia, tetapi orang miskin yang rajin ibadah merekalah yang lebih mulia dalam
Pandangan Tuhan, sebab ujian kemelelaratan tidak membuatnya malas untuk menegakan sholat.

Kawan semoga paparan ini bermanfaat, dan mari kita sama-sama memperbaiki diri dan mari kita sama-sama belajar memahami arti kehidupan

Kamis, 04 Agustus 2016

Orang Tua Pencari Hikmah

Suatu pagi ketika saya naik motor menyusuri pelosok jalan di Banten, saya berjumpa dengan seorang tua memakai pakaian hitam, berkalungkan tasbeh besar, dan bertongkat kayu. Adalah biasa melihat orang berpakaian serba hitam di pelosok banten. Kalau kita bertemu orang yang demikian pikiran kita pasti menyebutkan bahwa orang itu adalah penduduk suku badui. Akan tetapi lelaki tua ini tidak biasanya seperti penduduk badui di wilayah banten. Sosoknya lebih tepat sebagai orang tua pencari hikmah, yang menyusuri jalan dunia hingga ke ujungnya. Tatapannya polos lurus kedepan, sesekali melihat telapak kakinya agar tidak salah melangkah.
Entahlah siapa lelaki tua itu dan untuk apa tujuannya menyusuri jalan di pagi buta.
Kalau kita ingin mencari hikmah dunia, carilah hikmah hingga ujung dunia, cari dari berbagai media, baik buku, internet ataupun berguru pada seorang guru. Jangan kita mencari hikmah seperti lelaki tua yang perawakannya agak kumal. Hidupnya lebih condong pada pengabaian, yaitu pengabaian pada diri sendiri. Bagaimana tidak, penampilannya saja tidak karuan. Entah selama pengembaraannya itu sholat atau tidak, berkeluargapun tidak. Seandainya memang lelaki tua itu berkeluarga, dimana keluarganya ditinggalkan, apa bentuk tanggung jawabnya sehingga tega meninggalkan keluarga yang menjadi tanggungan hidupnya.
Dari hal yang demikian, maka mencari hikmah jangan kita meniru orang sesat dengan mencari hikmah melalui semedi di goa-goa gunung. Untuk apa itu semua dilakukan kalau bertentangan dengan syariat, orang semedi bukan untuk menegakkan sholat. Bagi kita umat islam silahkan sholat tahajud di malam hari. Atau berpuasa sunah di siang hati.
Lelaki tua, engkau berjalan meninggalkan dunia beserta isinya. Akan tetapi bagi kami, Allah tidak menganjurkan kami untuk meninggalkan dunia secara membabi buta. Harta dunia itu boleh kami raih dengan jalan yang benar dan dibelanjakan untuk amal sholeh. Kalau kami meninggalkan dunia, maka dunia akan digenggam oleh orang kafir dan zalim untuk menindas umat manusia. Kamilah yang pantas menggenggam dunia karena kami umat pertengahan, umat pilihan yang berlaku adil. Kami menggenggam dunia akan tetapi kami zuhud.
Makna zuhud itu bukan meninggalkan dunia, akan tetapi zuhud itu adalah dunia digenggam di tangan, hati kami berpijak di akhirat. Kalau tuan belum paham makna zuhud, maka kami perjelas maknanya. Zuhud adalah tidak sedih dan risau akan sedikitnya harta, dan tidak beriang gembira akan banyaknya harta. Itulah makna zuhud yang sebenarnya.
Lelaki tua, engkau mencari hikmah dengan caramu, dan kami mencari hikmah dengan cara kami melalui zuhud. Semoga engkau diberi petunjuk menuju jalan hikmah yang sebenarnya.

Kaya atau Miskin Itu Soal Biasa



Sejahat-jahatnya manusia adalah orang kaya harta namun berlaku aniaya. Serugi-ruginya manusia adalah orang miskin yang tiada bersabar.
Orang kaya harta namun aniaya adalah orang yang jahat terhadap diri sendiri, sudahlah berlimpah harta namun tidak digunakan untuk amal sholih. Harta bertumpuk tiada berkah. Ibaratkan pohon yang rindang dan rimbun banyak pohonnya namun tiada berbuah.
Berbondong-bondong orang meminta tolong, tiada satupun yang diberi tolong. Andaipun akan diberi tolong dipikir dahulu mana yang menghasilkan untung mana yang tidak.
Sanak saudara datang bertamu dicurigai hendak meminta-minta. Rumah berkunci besar, bertembok tinggi menjulang bertahtakan pecahan beling, semata-mata hendak melindungi kerajaan hartanya.
Zakat tiap tahun terlewatkan, disangkanya hendak mengurangi tumpukan simpanan uangnya.
Ada orang kaya zalim, ada juga orang miskin yang zalim. Kok bisa, jelas bisa sudah miskin harta miskin pula hatinya dari tindakan syukur. Apa bukti kalau orang miskin itu dikatakan pandai bersyukur. Buktinya adalah mereka mampu beramal sholih dalam kemiskinannya. Orang miskin amat merugi apabila tidak beramal sholih dan dapat pula dikatakan sebagai orang bangkrut karena miskin di dunia, miskin pula diakhirat. Masih untung orang kaya zalim karena masih dapat merasakan nikmat dunia daripada orang miskin jahil, nikmat dunia tiada dapat, nikmat akhirat juga menjauh.
Kaya atau miskin itu adalah biasa, keberadaannya adalah sebagai ujian saja. Kaya miskin itu silih berganti dan sahut menyahut pada tiap orang. Kadang si A kaya besok berputar bagaikan roda pedati menjadi orang miskin. Si B hari ini miskin dan melarat, besok hari roda peruntungan memihaknya dan menjadikannya orang kaya. Untuk apa heran, memang perputaran dunia adanya kan seperti itu. Kadang-kadang juga si A tadinya kaya lalu hidupnya bertambah kaya. Atau si B miskin kemudian bertahun-tahun berlalu hidupnya masih seperti kemarin. Untuk yang seperti ini untuk apa kita heran juga, hal demikian itu juga biasa dalam hidup dunia. Hidup kaya atau miskin itu biasa, yang luar biasa itu adalah hati kita tidak terpengaruh terhadap keadaan realitas kita. Apapun keadaan kita jangan sampai membuat kita kufur terhadap Allah Sang Pencipta. Jangan kita ingkar nikmat dan jangan kita menjadi orang yang tidak sabaran. Kenikmatan di ingkari, meraih harta tidak sabaran menempuh berbagai cara.

Apa Maksud Belajar Memahami Makna Kehidupan?

Apa Maksud Belajar Memahami Arti Kehidupan?

Hallo gan, kita berjumpa lagi dalam blog ane. Kali ini ane ingin berbagi sharing tentang maksud judul blog ini yaitu, Belajar Memahami Arti Kehidupan. Sebelum memantapkan judul seperti itu, tadinya blog ini sudah tiga kali berganti-ganti judul. Setelah melalui pemikiran panjang dan matang, maka dengan mantap hati jadilah blog ini berjudul Belajar memahami arti kehidupan.
Tanpa bertele-tele dan membuang banyak waktu kita langsung saja bahas inti percakapan kita ini tentang maksud judul blog ini.

  • Kita pasti maklum bahwa tiap manusia itu tidak ada yang sempurna, manusia dalam kehidupannya adalah manusia yang harus terus belajar untuk menyempurnakan dan memperbaiki diri menuju manusia yang seutuhnya. Kesempurnaan itu tidak ada yang mencapainya kecuali Tuhan belaka. Baik saya maupun saudara dalam dunia ini terus belajar untuk memahami apa hakikat kehidupan ini. Untuk apa kita hidup dan untuk apa kita mati. Belajar itu terus berkelanjutan. Akhir belajar itu adalah jemputan maut bukan hari tua.
  • Blog ini berjudul belajar memahami arti kehidupan karena admin ingin berbagi pengalaman dan belajar bersama para pembaca budiman. Admin tidak ingin berkesan menjadi guru dan berpesan yang seolah-olah menggurui para pembaca karena admin dan pembaca bermaksud untuk belajar bersama. Pembaca silahkan memberikan komentar dan meluruskan pendapat admin agar saling mengisi dan memperbaiki pendapat dari berbagai pandangan. Intinya mari kita sama-sama belajar tentang kehidupan kita.
  • Boleh jadi dengan judul ini pembahasan kita menjadi luas namun tidak keluar dari tema tentang kehidupan. beragam masalah tentang hidup dapat kita bahas agar makna hidup menjadi lebih berarti. Untuk apa kita cari makna hidup ini, tidak lain dan tidak bukan adalah agar kita tidak tersesat menuju akhirat. Jangan sampai kita salah langkah yang membuat penyesalan di akhirat.

Selasa, 12 Juli 2016

Kiat meraih hidup bahagia

Mau meraih hidup bahagia, mas bro, sis?, ngak usah jauh-jauh dan ngak usah bayar mahal untuk meraih bahagia.
Bahagia itu murah dan mudah, istilahnya murah meriah bagi yang tahu rahasianya. Apa sich rahasianya, kok meraih bahagia begitu mudah, murah dan meriah.
Mas bro, sis, kalau kamu ingin meraih bahagia pertama-tama kamu harus sadari bahwa hidup kamu itu adalah berkah dari Tuhan. Kamu hadir dalam kehidupan ini merupakan sebuah karunia yang harus disyukuri bukan untuk dikufuri. Bukankah kamu hadir di dunia dengan kesempurnaan fisik yang beraneka ragam. Diciptakan kamu dengan indra pendengaran dan penglihatan agar kamu memperoleh sumber informasi dan pengajaran. Lalu diberikan pula kamu kesempurnaan hati (otak/pemahaman) agar kamu memperoleh pengajaran kebenaran dan menimbang keburukan dan jalan kesesatan.
Mas bro, sis. Syukurilah karunia Tuhan dan jangan kita menjadi orang yang kufur nikmat dengan banyak mengeluh. Mengeluh dengan segala kekurangan kita yang tiada henti-hentinya kita keluhkan. Setiap hari hidup selalu mengeluh, seolah-olah dunia ini tiada ada kenikmatan dan kebaikan. 
Bangun pagi kita sudah diberikan anugrah oksigen segar yang tidak perlu kita bayar, syukurilah. Kalau kita lihat orang yang sakit pernapasan di rumah sakit, memperoleh udara segar itu harus dihitung dengan kacamata rupiah, berapa oksigen yang harus dibayar.
Lalu sebentar saja perut kita mulas dan pergi ke wc untuk buang air besar dengan lancar, syukurilah. Berapa banyak orang yang lahir tanpa ada lubang anus dan diberikan lubang pembuangan buatan disisi perutnya, tentunya dengan rasa sakit dan biaya yang tidak murah.
Dan berbagai macam kenikmatan lainnya dalam hidup kita yang tiada kita sadari keberadaannya, maka dengan itu marilah kita syukuri kenikmatan Tuhan, jangan kita menjadi orang yang kufur nikmat.
Berhubung pembahasan kita mengenai hidup bahagia yang dikatakan mudah, murah dan meriah. Maka admin tegaskan bahwa untuk memperoleh bahagia, pertama-tama Kita harus menjadi orang yang tahu mensyukuri nikmat. Bahagia itu diperoleh dan diciptakan dengan kekuatan fikiran kita. Apabila kita merasa bahagia dengan banyak bersyukur, maka hidup kita akan merasa bahaia. Dan apabila kita merasa merana dan selalu mengeluh, maka kita akan hidup dengan penderitaan. Hidup adalah sebuah pilihan dan kita sendirilah yang memilih jalan kita.

Kamis, 26 Mei 2016

Mungkinkah Kebenaran Sejati itu Ada

     Setiap orang punya pendapat dan gambaran yang berbeda-beda tentang kebenaran, karena setiap orang memiliki akal dan rasio masing-masing. Tiap perkara ditimbang oleh akal dan rasio manusia, maka kebenaran itu tidak mutlak lagi, tidak pasti siapa yang paling benar. Dari permasalahan ini timbullah pertanyaan dibenak saya untuk menanyakan "Mungkinkah Kebenaran Sejati itu Ada?"

     Saya katakan bahwa kebenaran sejati itu pasti ada dan mutlak ada untuk mengatur keseluruhan manusia. Kebenarannya tidak bergantung ruang dan waktu. Mutlak benar disetiap tempat dan zaman. Apakah gerangan kebenaran sejati yang ada itu?, tiada lain dan tiada bukan adalah Alquran.
     
     Dengan Alquran kita dapat menimbang amal baik dan buruk secara mutlak. Tiada tandingannya meskipun itu bernama Akal dan Rasio. Bukankah Allah telah menciptakan manusia dengan akal agar dapat menimbang segala perkara kehidupan?, lalu untuk apa akal dibuang dari manfaatnya untuk menimbang perbuatan manusia. Sungguh manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lainnya karena dikaruniai akal, akan tetapi akal manusia itu terbatas untuk memahami segala rahasia langit dan bumi. Sedangkan Alquran, dia adalah kalam Allah, Sang Pencipta yang mengetahui segala rahasia langit dan bumi. Maka kedudukan Alquran itu letaknya adalah diatas Akal. Akal harus tunduk pada Wahyu. 

     Bolehkah kita berpikir akan rahasia dan segala hikmah Alquran dengan menggunakan akal?, boleh-boleh saja, akan tetapi kita harus sadar bahwa akal dan ilmu manusia itu terbatas. Sehingga dalam segala perintah dan larangan Alquran, apabila dia tidak sesuai dengan nafsu manusia, jangan lagi kita mengakal-akali perintah dan larangan Alquran dengan kebenaran rasio kita. Seharusnya yang mesti kita lakukan sebagai muslim sejati adalah Sami'na wa 'athona. Kami dengar dan kami patuh.

Syair dan baitku untuk pembaca setia:

Orang bilang kebenaran itu dapat dibeli

Benar, kebenaran itu dapat dibeli oleh orang yang punya duit dan kuasa

Tetapi itu bukan kebenaran sejati

Sewaktu-waktu orang yang berduit dan berkuasa itu jatuh miskin dan melarat, kebenaran akan dipegang oleh yang berkuasa selanjutnya

Lalu kemanakah manusia mencari kebenaran sejati?

Carilah dia dari Alquran

Yang teguh dan kokoh hukumnya

Kebenarannya tidak terikat waktu dan tempat. Dia itu akan terus benar sampai hari kiamat

Siapa yang berhukum darinya maka dia pasti adil.

Sebesar apapun pangkat seseorang, sebanyak apapun pengikutnya, dan seberapa tinggi ilmunya, apabila dia menyalahi Alquran, jangan kamu ikuti dia



Rabu, 25 Mei 2016

Bencana

     Bencana apapun yang menimpa kamu maka itu adalah akibat dari perbuatan kamu sendiri. Dan kebaikan apapun yang menimpa engkau sesungguhnya itu merupakan dari Allah. Bagaimana tidak, harusnya kita pahami bahwa Allah itu sangat pengasih dan penyayang terhadap makhluknya, apalagi terhadap kaum yang beriman dan bertaqwa. Dengan kasih dan sayangnya, Allah hendak memberikan yang baik kepada manusia dengan berbagai kebaikan di dunia. Diberinya manusia rejeki dan petunjuk agar hidup bahagia dunia akhirat. 

     Kemudian dari itu kenapa manusia ditimpakan bencana dan bala yang amat mengerikan, tidak lain dan tiada bukan adalah akibat dari perbuatannya sendiri, meskipun bencana dan bala itu secara alami bisa dikatakan dari Allah juga. Tetapi bencana dan bala itu adalah siksaan yang diturunkan Allah disebabkan perbuatan manusia yang melanggar ketentuan Allah. Pelanggaran itu berupa perbuatan dosa dan kemaksiatan terhadap Allah dan bisa juga perbuatan melanggar sunnatullah pada Alam, misalnya perusakan lingkungan.

     Dan takutlah kamu kaum muslimin sekaliaan akan bencana Allah, yang tidak ditimpakan khusus hanya untuk orang yang berbuat kerusakan diantara kamu saja. Akan tetapi bencana itu juga akan mampu untuk menimpa kalian kaum muslimin. Maka itu berhati-hatilah kalian dalam memandang segala perkara kehidupan kamu, jangan kamu berlepas diri didunia ini tanpa adanya kewajiban amar ma'ruf nahi munkar. Yang dengannya kamu akan saling nasehat-menasehati sehingga bencana yang akan diperbuat orang yang ingin berbuat kerusakan dapat kamu cegah.

     Amat ironis sekali kaum muslimin Indonesia yang katanya adalah islam mayoritas dinegerinya, tetapi kehidupannya tiada mau kearah perubahan dan perbaikan, tiap masa dan pergantian penguasa malah makin sengsara. Kenapa demikian, karena kita tiada mau memperhatikan petunjuk Alquran dan Assunnah agar berhati-hati dalam memilih pemimpin yang mengatur kehidupan kita. Kesannya ummat ini seakan-akan asal saja dalam memilih pemimpin, asal populer dan merakyat itulah yang kita pilih. Tanpa tahu apakah pilihan kita itu benar-benar orang yang beriman dan bertaqwa, sehingga urusan dunia kita akan selamat.

     Maka itu dengan ini saya mengajak agar kita berhati-hati dalam memilih pemimpin dan panutan, jangan lagi asal memilih pemimpin merakyat dan populer tanpa menimbang keimanannya.



Sabtu, 19 Maret 2016

 Masuk islam secara kaffah

     Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhan dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu. 
   
     Demikian Allah perintahkan umat islam agar masuk islam secara kaffah atau secara keseluruhannya dan jangan lagi melaksanakan islam secara sepotong-potong. Yang sesuai dengan zaman dan kehendak nafsu itu adalah langkah dan jalannya syetan.

      Syetan itu memang musuh manusia sejak zaman bapak kita, nabi adam. Mereka memiliki dendam terhadap bani adam sesuai dengan sumpahnya untuk menyesatkan manusia sebanyak-banyaknya agar masuk neraka bersama mereka. Syetan itu akan selalu menyesatkan bani adam kemana dan dimanapun mereka berada, syetan akan selalu mengikuti bani adam. Di depan, belakang, maupun kanan kiri kita. disanalah syetan selalu menyertai bani adam.

     Pembaca yang budiman dalam mewujudkan islam secara kaffah salah satunya yang sudah banyak dilupakan umat islam adalah melaksanakan politik islam. politik islam dilupakan oleh umat karena mereka terlalu sibuk terhadap pekerjaan untuk mencari sesuap nasi, sehingga kepemimpinan umat jatuh kepada golongan orang kafir. Ini bahaya sekali karena bagaimanapun orang kafir tidak akan ridho kepada kita sebagai penganut agama islam dan berusaha memadamkan cahaya Allah. Mereka akan banyak merugikan umat islam serta menarik umat sedikit demi sedikit kejurang kekufuran.

     Orang-orang kafir dan munafik itu akan menghalalkan segala cara agar kepemimpinan umat jatuh ke tangan mereka. Bagi mereka tidak ada lagi apa itu yang namanya haram dan halal. Bagi mereka itu semua sama saja yang penting menang dan hasilnya dapat dinikmati. Ketika panggung dan pentas pemilihan sudah didepan mata, disaat itu tipu daya mereka lancarkan agar umat islam lenggah dan terpedaya dengan berbagai manuver fatamorgana. Dengan iming-iming imbalan nasi kotak dan uang bensin, akidah tergadai. Pemimpin macam begini yang berasal dari kalangan orang kafir, apabila sudah mengambil kekuasaan dari umat islam, nyatalah di kemudian hari akan mencampakkan moral dan agama ke belakang seperti sampah yang tiada berguna.

     Sadarilah wahai umat islam jangan lagi kita terkecoh dengan sulap dan sihir yang dilancarkan musuh islam. Mulai saat ini mari kita laksanakan islam dengan kaffah. Lakukan dan giatkan kembali politik islam agar islam tegak mulia di bumi indonesia. Kelak umat islam akan merasakan apa itu yang namanya baldatun thoiyibatun wa robbun ghofur.
   

Minggu, 28 Februari 2016

Ilmu Yang Bermanfaat

Ilmu Yang Bermanfaat


Raihlah cita-cita dan masa depanmu
Raihlah cita-cita dan masa depan
    Alkisah disuatu negeri antah berantah terdapatlah  sebuah kerajaan besar yang maju dan berkembang. Penduduknya makin lama makin banyak dan raja berkehendak untuk membuka cabang kerajaan di tiga wilayah yang belum berpenghuni.
    Pagi itu raja bertitah kepada panglima besar untuk memanggil tiga menteri pilihan ke hadapannya. Dalam waktu yang tidak begitu lama datanglah tiga menteri itu di hadapan raja. Ketiga menteri itu adalah; Den Agus, Den Bagus, dan Den Carus.
   " Saya perintahkan kalian bertiga membuka cabang kerajaan...!"
     " Siap paduka. Apapun yang paduka perintahkan, kami laksanakan segera".
     " Bagus...!, karena kalian telah menyatakan kesediaan maka pilihlah oleh kalian salah satu bekal diantara tiga bekal ini kewilayah garapan kalian" .
     " Inilah bekal yang harus kalian pilih, yaitu; ilmu, harta atau kekuasaan.
     Dengan adanya pilihan itu, ketiganyapun menentukan pilihan. Den Agus mengambil ilmu,  Den Bagus mengambil harta dan Den carus mengambil kekuasaan.
     Ketiga menteri utama itupun berangkat pada hari yang telah ditentukan dan selang beberapa lama ketiganya kembali dipanggil oleh sang raja.
     " Jadi bagaimana perkembangan kalian dinegeri yang baru dibuka itu...!"
     " Den bagus...!"
     " Ampun paduka"
     " Bagaimana perkembangan daerah cabang yang kamu buka?"
     " Cabang kita hancur paduka, tidak berkembang".
     "Bukankah engkau sudah mengambil harta untuk bekal dinegeri yang baru?"
    " Paduka harta itu habis dalam waktu yang sebentar saja".
     " Den Carus...!"
     " Ampun paduka".
     " Bagaimana perkembangan daerah yang kamu buka?"
     "Cabang kita hancur pula paduka, tidak berkembang".
     " Bukankah engkau sudah dibekali kekuasaan dan kekuatan badan?"
     " Ampun paduka, kekuasaan dan kekuatan yang hamba miliki hanya mampu bertahan dalam waktu yang sebentar saja."
     " Den Agus...!"
     " Ampun paduka"
     " Bagaimana perkembangan negeri yang kamu buka?"
     " Amboi, paduka...! Negeri cabang yang kita buka sukses dan berkembang".
     " Jadi bekal ilmu yang kamu ambil bermanfaat?"
     " Ia paduka, dengan ilmu itu kami memperoleh harta dan kekuasaan"
     " Bagus, bagus...!"
     Sejak kejadian itu dalam setiap ekspedisi yang direncanakan, raja selalu membekali para menteri utama dengan bekal ilmu.
     Saudara sekalian tentu saja cerita diatas hanyalah sebuah dongeng. Namun dari cerita diatas kita dapat mengambil hikmah bahwa sungguh ilmu itu lebih mulia daripada harta dan kekuasaan. Dari ilmu itu kita akan memperoleh harta dan kekuasaan. Carilah olehmu ilmu yang bermanfaat sebanyak- banyaknya. Semoga dengan ilmu itu kita mampu memperoleh kemuliaan didunia dan diakhirat.


Sabtu, 27 Februari 2016

Selalu Sabar

     Jangan patah arang kalau segala sesuatu tidak sesuai dengan perencanaan kita sebab rencana Allah lebih hebat dari perkiraan kita. Apapun yang terjadi bersabarlah dan serahkan urusan itu dengan bertawakal kepada Allah
     Seandainya kita berleluh kesah kepada manusia yang lemah ini akankah permasalahan kita terpecahkan. Alih-alih makin ringan perasaan kita, yang ada malah kita tambah kecewa.
           Mintalah hanya kepada Allah dan segala permasalahan kita adukan kepadanya disepertiga malam yang terakhir. Bersimpuh dan bersujud dengan khidmat. Dengarkan alunan ayat-ayat alquran yang kita lantunkan dalam hati. Rasakan nikmat udara dingin yang menusuk tulang. Niscaya dari sanalah kita memperoleh ketenangan jiwa. Kemuliaan dunia akhirat, insya Allah akan tercapai. Dan itu bukan janji sekedar janji palsu sebagaimana janjinya manusia kepadamu. Ketahuilah itulah janji Allah, Robb semesta alam yang telah menciptakanmu
     Gagal usaha itu biasa, yang luar biasa itu bila kita bangkit dari keterpurukan. Apabila sudah waktunya kita meraih kesuksesan dan sudah saatnya Allah berkehendak tiada lagi kata yang tidak mungkin disisi Allah.
     Semoga dengan risalah ini kita kuatkan iman dan kesabaran kita agar selamat dunia akhirat. Jangan sekali-kali lengah karena syaitan siap menggelincirkan kita kapanpun kita lalai dari mengingat Allah.