Minggu, 28 Februari 2016

Ilmu Yang Bermanfaat

Ilmu Yang Bermanfaat


Raihlah cita-cita dan masa depanmu
Raihlah cita-cita dan masa depan
    Alkisah disuatu negeri antah berantah terdapatlah  sebuah kerajaan besar yang maju dan berkembang. Penduduknya makin lama makin banyak dan raja berkehendak untuk membuka cabang kerajaan di tiga wilayah yang belum berpenghuni.
    Pagi itu raja bertitah kepada panglima besar untuk memanggil tiga menteri pilihan ke hadapannya. Dalam waktu yang tidak begitu lama datanglah tiga menteri itu di hadapan raja. Ketiga menteri itu adalah; Den Agus, Den Bagus, dan Den Carus.
   " Saya perintahkan kalian bertiga membuka cabang kerajaan...!"
     " Siap paduka. Apapun yang paduka perintahkan, kami laksanakan segera".
     " Bagus...!, karena kalian telah menyatakan kesediaan maka pilihlah oleh kalian salah satu bekal diantara tiga bekal ini kewilayah garapan kalian" .
     " Inilah bekal yang harus kalian pilih, yaitu; ilmu, harta atau kekuasaan.
     Dengan adanya pilihan itu, ketiganyapun menentukan pilihan. Den Agus mengambil ilmu,  Den Bagus mengambil harta dan Den carus mengambil kekuasaan.
     Ketiga menteri utama itupun berangkat pada hari yang telah ditentukan dan selang beberapa lama ketiganya kembali dipanggil oleh sang raja.
     " Jadi bagaimana perkembangan kalian dinegeri yang baru dibuka itu...!"
     " Den bagus...!"
     " Ampun paduka"
     " Bagaimana perkembangan daerah cabang yang kamu buka?"
     " Cabang kita hancur paduka, tidak berkembang".
     "Bukankah engkau sudah mengambil harta untuk bekal dinegeri yang baru?"
    " Paduka harta itu habis dalam waktu yang sebentar saja".
     " Den Carus...!"
     " Ampun paduka".
     " Bagaimana perkembangan daerah yang kamu buka?"
     "Cabang kita hancur pula paduka, tidak berkembang".
     " Bukankah engkau sudah dibekali kekuasaan dan kekuatan badan?"
     " Ampun paduka, kekuasaan dan kekuatan yang hamba miliki hanya mampu bertahan dalam waktu yang sebentar saja."
     " Den Agus...!"
     " Ampun paduka"
     " Bagaimana perkembangan negeri yang kamu buka?"
     " Amboi, paduka...! Negeri cabang yang kita buka sukses dan berkembang".
     " Jadi bekal ilmu yang kamu ambil bermanfaat?"
     " Ia paduka, dengan ilmu itu kami memperoleh harta dan kekuasaan"
     " Bagus, bagus...!"
     Sejak kejadian itu dalam setiap ekspedisi yang direncanakan, raja selalu membekali para menteri utama dengan bekal ilmu.
     Saudara sekalian tentu saja cerita diatas hanyalah sebuah dongeng. Namun dari cerita diatas kita dapat mengambil hikmah bahwa sungguh ilmu itu lebih mulia daripada harta dan kekuasaan. Dari ilmu itu kita akan memperoleh harta dan kekuasaan. Carilah olehmu ilmu yang bermanfaat sebanyak- banyaknya. Semoga dengan ilmu itu kita mampu memperoleh kemuliaan didunia dan diakhirat.


Sabtu, 27 Februari 2016

Selalu Sabar

     Jangan patah arang kalau segala sesuatu tidak sesuai dengan perencanaan kita sebab rencana Allah lebih hebat dari perkiraan kita. Apapun yang terjadi bersabarlah dan serahkan urusan itu dengan bertawakal kepada Allah
     Seandainya kita berleluh kesah kepada manusia yang lemah ini akankah permasalahan kita terpecahkan. Alih-alih makin ringan perasaan kita, yang ada malah kita tambah kecewa.
           Mintalah hanya kepada Allah dan segala permasalahan kita adukan kepadanya disepertiga malam yang terakhir. Bersimpuh dan bersujud dengan khidmat. Dengarkan alunan ayat-ayat alquran yang kita lantunkan dalam hati. Rasakan nikmat udara dingin yang menusuk tulang. Niscaya dari sanalah kita memperoleh ketenangan jiwa. Kemuliaan dunia akhirat, insya Allah akan tercapai. Dan itu bukan janji sekedar janji palsu sebagaimana janjinya manusia kepadamu. Ketahuilah itulah janji Allah, Robb semesta alam yang telah menciptakanmu
     Gagal usaha itu biasa, yang luar biasa itu bila kita bangkit dari keterpurukan. Apabila sudah waktunya kita meraih kesuksesan dan sudah saatnya Allah berkehendak tiada lagi kata yang tidak mungkin disisi Allah.
     Semoga dengan risalah ini kita kuatkan iman dan kesabaran kita agar selamat dunia akhirat. Jangan sekali-kali lengah karena syaitan siap menggelincirkan kita kapanpun kita lalai dari mengingat Allah.