Bencana
Bencana apapun yang menimpa kamu maka itu adalah akibat dari perbuatan kamu sendiri. Dan kebaikan apapun yang menimpa engkau sesungguhnya itu merupakan dari Allah. Bagaimana tidak, harusnya kita pahami bahwa Allah itu sangat pengasih dan penyayang terhadap makhluknya, apalagi terhadap kaum yang beriman dan bertaqwa. Dengan kasih dan sayangnya, Allah hendak memberikan yang baik kepada manusia dengan berbagai kebaikan di dunia. Diberinya manusia rejeki dan petunjuk agar hidup bahagia dunia akhirat.
Kemudian dari itu kenapa manusia ditimpakan bencana dan bala yang amat mengerikan, tidak lain dan tiada bukan adalah akibat dari perbuatannya sendiri, meskipun bencana dan bala itu secara alami bisa dikatakan dari Allah juga. Tetapi bencana dan bala itu adalah siksaan yang diturunkan Allah disebabkan perbuatan manusia yang melanggar ketentuan Allah. Pelanggaran itu berupa perbuatan dosa dan kemaksiatan terhadap Allah dan bisa juga perbuatan melanggar sunnatullah pada Alam, misalnya perusakan lingkungan.
Dan takutlah kamu kaum muslimin sekaliaan akan bencana Allah, yang tidak ditimpakan khusus hanya untuk orang yang berbuat kerusakan diantara kamu saja. Akan tetapi bencana itu juga akan mampu untuk menimpa kalian kaum muslimin. Maka itu berhati-hatilah kalian dalam memandang segala perkara kehidupan kamu, jangan kamu berlepas diri didunia ini tanpa adanya kewajiban amar ma'ruf nahi munkar. Yang dengannya kamu akan saling nasehat-menasehati sehingga bencana yang akan diperbuat orang yang ingin berbuat kerusakan dapat kamu cegah.
Amat ironis sekali kaum muslimin Indonesia yang katanya adalah islam mayoritas dinegerinya, tetapi kehidupannya tiada mau kearah perubahan dan perbaikan, tiap masa dan pergantian penguasa malah makin sengsara. Kenapa demikian, karena kita tiada mau memperhatikan petunjuk Alquran dan Assunnah agar berhati-hati dalam memilih pemimpin yang mengatur kehidupan kita. Kesannya ummat ini seakan-akan asal saja dalam memilih pemimpin, asal populer dan merakyat itulah yang kita pilih. Tanpa tahu apakah pilihan kita itu benar-benar orang yang beriman dan bertaqwa, sehingga urusan dunia kita akan selamat.
Maka itu dengan ini saya mengajak agar kita berhati-hati dalam memilih pemimpin dan panutan, jangan lagi asal memilih pemimpin merakyat dan populer tanpa menimbang keimanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar