Jumat, 05 Agustus 2016

Mau Sholat kok Menunggu Kaya!

Mau sholat dan ibadah kok nunggu kaya?. Kaya ya kaya, tidak ada hubungannya antara kaya dengan tekunnya sholat serta berbagai ibadah yang lain. Sholat itu wajib dalam setiap kondisi meskipun kita sedang sakit ataupun dalam perjalanan. Dalam sakit kita wajib sholat apatah lagi kita dalam keadaan miskin dan melarat, toh kita masih dalam keadaan sehat. Orang mau sholat kalau sudah kaya itu adalah orang yang tidak ikhlas dalam beramal. Seolah-olah dengan kemarahan terhadap kondisinya dan malas sholat maka Tuhan akan terketuk hatinya agar melimpahkan kekayaan kepadanya. Aduhai kawan, mau menangis darahpun kalau Tuhan tiada berkehendak untuk mengkayakan kita dengan harta, tidak akan bisa kita kaya harta kecuali dengan doa, keikhlasan, usaha, dan kehendak Tuhan.

Mau sholat menunggu kaya, jangan mimpi dulu kawan, apakah usia kamu mampu melampai takdir Tuhan. Ajal itu tiada menentu datangnya, kadang ketika kita sehat atau sakit. Kadang ketika kita miskin ataupun kaya. Berapa banyak orang mati dalam keadaan sehat dan usia yang masih muda. Maka kalau ajal itu tiada memandang bulu untuk apalagi kita beramal menunggu masa tua dan keadaan kaya raya.

Kawan, sholat itu jangan menunggu kaya ya!, kalau sholat menunggu kaya pasti sudah banyak ayat-ayat yang mengatakan "wahai orang beriman sholatlah kamu apabila dalam keadaan kaya, apabila kamu dalam keadaan miskin maka sholat.boleh ditunda". Buktinya kan tidak demikian. Tidak ada satupun ayat yang mengarah ke sana. Kondisi ibadah yang bersyaratkan kaya adalah zakat. Adapun sholat dan puasa tidak menuntut kekayaan.

Banyak orang rajin sholat dan berbagai ibadah lainnya dalam keadaan kaya. Mengapa kita takjub, bukankah itu biasa dan wajar. Lihatlah apakah mereka mampu bertahan dalam keimanan apabila jatuh miskin?. Barang kali jika mereka jatuh miskin, sumpah serapah keluar dari mulutnya, semua orang disalahkan selain dirinya sendiri bahkan Tuhanpun tidak luput dari sasaran kemarahannya.  Disinilah letak ujian yang sebenarnya, orang kaya rajin ibadah mereka mulia, tetapi orang miskin yang rajin ibadah merekalah yang lebih mulia dalam
Pandangan Tuhan, sebab ujian kemelelaratan tidak membuatnya malas untuk menegakan sholat.

Kawan semoga paparan ini bermanfaat, dan mari kita sama-sama memperbaiki diri dan mari kita sama-sama belajar memahami arti kehidupan